Karmini

Karmini, Guru SD 016550 Sei Kamah II, Asahan Sumut. "SERIBU KATA TIDAK AKAN MENGENYANGKAN. MAKA MENULISLAH KARENA KITA TERUS MERASA LAPAR"...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aisyah

Aisyah

Tantangan #101

Aisyah gadis kecil. Dia saat itu duduk di kelas V. Persoalan keluarga yang tengah mendera keluarganya, membawa Aisyah ikut merasakan susahnya hidup. Aisyah punya kakak yang duduk di kelas satu SMP dan tiga orang adik. Salah satu adiknya, sudah duduk di kelas III dan dua orang lagi usia tiga tahun dan delapan bulan.

Percekcokan orang tua yang di picu masalah ekonomi hampir membuat Aisyah dan kakakya putus sekolah. Untunglah semangat Aisyah untuk sekolah sangat tinggi. Untuk mengatasi persoalan rumah tangga, ayah Aisyah pergi merantau. Ibu Aisyah juga ikut membantu, dengan bekerja sebagai buruh cuci ke kota. Ibu berangkat pagi dan tengah hari pulang. Karena ibu bekerja, persoalan baru muncul. Ibu bingung. Siapa yang akan menjaga adik Aisyah yang masih balita. Aisyah sangat iba melihat ibu. " Kalau memang ibu ingin bekerja, pergilah. Aisyah yang akan menjaga adik." Aisyah memberi tawaran. Ibu heran "Bagaimana sekolahmu ?" Ibu bertanya. Karena ibu tak ingin Aisyah putus sekolah karena ingin membantu orang tua. Aisyah memeluk ibunya. Dia meyakinkan, kalau dia bisa mengaturnya. Ibu ragu tapi akhirnya ibu percaya pada Aisyah.

Pagi itu, Aisyah melepas ibu berangkat kerja. Setelah itu dia berkemas berangkat sekolah. Tas sekolah Aisyah dibawakan Nurul ,adiknya yang duduk di kelas III. Sedang Aisyah berangkat dengan menggendong adiknya yang bayi sambil menuntun adiknya yang berusia tiga tahun. Aisyah berpikir, dia akan menjaga adiknya sambil sekolah.

Tiba di sekolah, Aisyah langsung menuju perumahan guru yang ada di komplex sekolah. Ada satu kopel perumahan yang kosong. Rupanya ,sehari sebelumnya sudah disapu bersih oleh Aisyah. Di samping rumah itu ada kantin sekolah yang di jaga nek Inem. Di bentangkan Aisyah, sebuah karpet plastik untuk adiknya. Dilepas Aisyah dari gendongan, adiknya yang bayi. Saat bel burbunyi Aisyah berlari masuk kelas. Namun sebelumnya dia berpesan pada adiknya yang berusia tiga tahun untuk menjaganya. Krpada nek Inem penjaga kantin dia juga berpesan, kalau adiknya menangis, panggilkan dia dalam kelas. Untung nek Inem bersedia.

Sudah seminggu Aisyah bolak balik permisi ,untuk melihat adiknya. Tentu sekolah Aisyah jadi terganggu. Aisyah juga terlihat lelah dan jadi kurang semangat dalam belajar. Hal ini jadi perhatian pihak sekolah. Para guru sangat sedih melihatnya. Untuk mengizinkan Aisyah menjaga adik sambil belajar tentulah sulit. Membiarkan Aisyah putus sekolah juga gak mungkin. Selama ini Aisyah anak yang cerdas, Sermangat sekolahnya tinggi.

Akhirnya pihak sekolah memanggil orang tua Aisyah. Dari musyawarah antara pihak sekolah dan oramg tua, akhirnya di ambil kata sepakat. Aisyah tetap menjaga adiknya tapi di rumah. Aisyah tetap bisa belajar, dengan bantuan ibu guru, wali kelasnya. Yang tiap hari mengirim pelajaran sepulang sekolah. Aisyah sangat senang mendegar kabar ini. Setahun lamanya Aisyah harus sekolah sambil menjaga adik.Saat Aisyah di kelas VI, ayah Aisyah pulang. Aisyah bisa kembali sekolah dengan normal kembali.

Kini Aisyah yang dulu gadis kecil dan sangat menyayangi keluarganya, telah hidup bahagia. Dia sudah menikah. Adik bayi yang waktu itu masih berusia delapan bulan, kini duduk di kelas XII SMA. Bila mengingat masa lalunya, Aisyah selalu menitikkan air mata. Aisyah bersyukur, walau kesulitan itu sangat menghimpit, dia tetasp bisa menyelesaikan sekolahnya.

Asahan, 05 07 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah nyata ya Bun?Barokalloh

05 Jul
Balas

Iya bu, kidah mantan siswa

05 Jul

Keren ceritanya bunda, lanjutkan. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id

05 Jul
Balas

Sama sama pak

05 Jul

Hebat

05 Jul
Balas

Terimakasih dek

05 Jul

Penuh hikmah dan tuntunan pendidikan karakter. Salam Hangat, salam literasi, jabat erat selalu.

05 Jul
Balas

Salam kembali pak Edi

05 Jul

Aisyah kakak yang hebat... keren ceritanya bun

05 Jul
Balas

Terimakasih bu

05 Jul



search

New Post